Google

Saturday, July 19, 2008

Kebutuhan organik bagi tubuh

Apa yang kita makan saat ini menentukan kesehatan kita. Jika ibu
sedang hamil, maka janin pun mendapat manfaat dari asupan yang sehat.
Karenanya, dokter amat menganjurkan ibu hamil untuk meningkatkan
kualitas pangannya. Pertama, tentu saja dengan mengonsumsi makanan dan
minuman yang nutrisinya mencukupi kebutuhan. Kedua, menyeleksi dan
menjauhi asupan yang tidak perlu dan bersifat racun bagi janin.

Contohnya pengawet, pewarna, penyedap rasa, juga zat-zat yang
ditambahkan di perkebunan yaitu senyawa kimia pestisida, dan di
peternakan yaitu senyawa antibiotik ataupun hormon dalam pakan
ternak.

Bagaimana caranya menghindari itu semua? Memang tidak mudah, karena
kita sudah sangat tergantung pada bahan pangan yang disediakan pasar.
Namun, kini muncul gerakan untuk kembali mengonsumsi bahan pangan yang
diolah secara alami dan bebas bahan kimia yang hasilnya disebut pangan
organik. Meski asupan ibu hamil tidak 100% organik, paling tidak sudah
ada upaya untuk menekan asupan zat yang tidak perlu.

Selain bebas dari bahan kimia beracun, pangan organik pun memiliki
berbagai kelebihan lainnya dibanding yang nonorganik:

* Buah dan sayuran memiliki kadar vitamin C lebih tinggi. Begitu pula
kandungan makro mineral seperti kalsium dan fosfor, serta mikro
mineral seperti magnesium, zat besi dan krom.

* Kandungan antioksidannya 50% lebih tinggi dibanding sayuran nonorganik.

* Asam salisilat sayuran organik lebih rendah. Perlu diketahui, asupan
asam salisilat berlebihan dapat mengeraskan dinding pembuluh darah dan
menyebabkan kanker saluran pencernaan.

* Susu organik memiliki jumlah vitamin E (*alfa tokofero*l) 50% lebih
tinggi. Kandungan vitamin A-nya 75% lebih tinggi, sementara
antioksidan (l*utein dan zeaxanthine* ) 2-3 kali lebih tinggi.

* Kandungan asam lemak omega 3-nya lebih baik. Unsur ini penting bagi
pertumbuhan dan perkembangan otak janin dan anak-anak.

Jadi, selain lebih sehat karena bebas senyawa pestisida, pangan
organik juga memiliki kandungan zat gizi yang relatif tinggi.

*MANFAAT PLUS*

Kalau kita mampu menekan drastis jumlah zat racun yang masuk ke dalam
tubuh, tentu sel-sel tubuh ibu dan janin akan lebih sehat. Bahkan jika
pangan organik sudah dikonsumsi sejak perencanaan kehamilan, kondisi
tubuh ayah dan ibu menjadi lebih prima. Bukankah tubuh yang sehat
kemungkinan besar menghasilkan "bibit" yang lebih berkualitas?

Bagi janin sendiri, inilah manfaat plus pangan organik:

** Memicu pertumbuhan otak janin*

Mengingat organ-organ tubuh terpenting pada janin mulai dibentuk di
trimester pertama kehamilan, mau tidak mau ibu hamil harus
memerhatikan betul makananannya. Semua zat gizi yang diperlukan harus
tercukupi hingga proses tumbuh kembang janin optimal. Kekurangan zat
gizi di rentang usia ini akan berdampak negatif pada perkembangan otak
janin. Sementara di trimester kedua, pertumbuhan janin berlangsung
sangat cepat. Ibu hamil perlu mengonsumsi menu yang sehat dan
berkualitas agar pertumbuhan janinnya optimal.
Demikian pula di trimester ketiga, ibu hamil tetap mesti memerhatikan
asupan makanan yang baik dan berkualitas demi buah hatinya yang tak
lama lagi akan lahir.

Sayur dan buah-buahan organik banyak mengandung asam folat. Zat ini
merupakan salah satu vitamin B kompleks yang berperan dalam
pembentukan kerangka otak janin. Defisiensi atau kekurangan asam folat
akan menyebabkan *tubeneuralis* dimana ubun-ubun jadi lembek,
tengkorak otak tak tertutup rapat atau lainnya. Selain itu, ibu
hamil juga membutuhkan lemak sebagai sumber kalori. Adapun asam lemak
yang diperlukan dalam perkembangan janin antara lain:

- MUFA (*Monounsaturated Fatty Acid*/asam lemak tak jenuh tunggal)
yang lebih dikenal dengan nama asam lemak Omega 9.

- PUFA (*Polyunsaturated Fatty Acid*/asam lemak tak jenuh ganda). Ada
dua jenis yaitu Omega-3 dan Omega-6. Keduanya dibutuhkan dalam
perkembangan otak dan kecerdasan karena membantu fungsi
neurotransmitter saraf-saraf di otak. Suplai kedua asam lemak itu
sangat diperlukan ibu hamil guna menunjang pertumbuhan dan
perkembangan otak janin. Itulah mengapa ibu hamil mesti mengutamakan
makanan berkualitas.

* *Memengaruhi berat badan janin*

Bahan makanan untuk ibu hamil harus terdiri atas sumber energi yaitu
karbohidrat, protein dan lemak, selain zat pengatur berupa vitamin dan
mineral. Yang jelas ibu hamil jangan sampai kekurangan energi,
karenanya karbohidrat sangatlah penting. Yang juga tidak boleh
diabaikan adalah kandungan protein sebagai zat pembangun. Zat ini amat
berperan menambah berat badan janin. Kalau ibu hamil mengonsumsi
makanan bermutu, pasti tak ada masalah dengan berat badannya sewaktu
dilahirkan.

** Minimalkan risiko lahir prematur*

Salah satu hal yang diduga menjadi penyebab bayi-bayi lahir prematur
adalah lemah/buruknya kondisi rahim. Bisa jadi karena ada kelainan
genetik, hambatan medis lainnya atau rendahnya kualitas asupan zat
gizi yang dikonsumsi ibu hamil. Bayi akan lahir prematur bila konsumsi
makanan yang melalui plasenta tak mencukupi kebutuhan gizi sang ibu.
Kalau si ibu hamil diharuskan mengonsumsi 2.000 kalori per hari,
tentu akan bermasalah bila hanya mengonsumsi sekitar 1.500-1.750
kalori per hari. Nah, makanan organik yang kaya kandungan zat-zat
gizinya diharapkan bisa meminimalkan risiko lahir prematur.

Bagi ibu sendiri, pangan organik pun mampu berfungsi sebagai
"pembersih" tubuh. Ia bekerja membersihkan darah, membuang racun yang
menumpuk dalam sel sekaligus membantu regenerasi sel-sel baru. Tak
berlebihan bila makanan organik berperan dalam membantu proses
pertumbuhan dan pemulihan tubuh saat mengalami gangguan. Disamping itu
dengan terbiasa mengonsumsi makanan yang aman, seimbang
kualitas dan jumlahnya, ibu bisa terhindar dari anemia, hipertensi,
dan sebagainya.

TIP

* Pilih produk organik seperti sayuran dan buah-buahan yang memang
telah memiliki label yang jelas. Antara lain yang mencantumkan
sertifikat organik pada kemasannya.

* Pilih yang tampilan fisiknya baik, bersih, sekaligus memiliki rasa,
bau, tekstur dan warna yang tak menyimpang.

* Cucilah pangan organik dengan air yang mengalir beberapa kali lalu
bilaslah sampai benar-benar bersih.

* Rebus air sampai mendidih terlebih dulu, baru masukkan sayuran
selama beberapa saat. Terlalu lama mendiamkan pangan organik dalam
rebusan air mendidih sangat mungkin akan merusak kandungan berbagai
vitamin dan mineralnya.

* Sepetak tanah di depan atau belakang rumah barangkali bisa
dimanfaatkan untuk menanam buah. Jika merawatnya menggunakan pupuk
organik (kompos) tanpa sentuhan insektisida dan pestisida, maka
jadilah ia makanan organik.

sumber : Tabloid Nakita

No comments: